


Membicarakan Bali memang tiada habisnya. Mulai dari budayanya hingga berbagai genre musik yang tumbuh subur di pulau ini. Sebut saja Superman Is Dead dengan aliran yang sangat idealis yaitu Punk Rock, lalu ada Navicula yang mengusung Grunge sebagai warisan keturunan dari Curt Cobain/Nirvana, sampai salah satu band yang dengan wanita sebagai vokalisnya, Nymphea.
Saya mengenal Nymphea berawal entah dari salah satu radio atau TV tepatnya saya lupa. Yang jelas sudah cukup lama. Dahulu sekilas musiknya seperti punk. Faktor pertama saya langsung menyukai band ini adalah pertama karena pada waktu itu saya memang lagi intim-intimnya dengan genre punk. Faktor kedua karena saya pada dasarnya memang interest sekali dengan band-band rock dengan vocalis wanita. Ada sensasi tersendiri ketika kita mendengarkannya. Seperti untuk lokalnya Amazing in Bed, Air (band side project salah satu personil Pas Band dengan adiknya sendiri), Garasi, Evo, My Pet Sally, sampai Astrid yang disebut-sebut dengan "Bjork-nya Indonesia". Termasuk Nymphea. Sampai detik ini. Untuk internasionalnya tentu saja Evanescence. Tapi sesuai judul disini, tentu saja saya akan membahas tentang Nymphea.
Berbicara tentang Nymphea, lantas sedikit memperhatikan lafal dan ejaannya (Nymphead -Red) memang terdengar unik. Lalu kita akan bertanya bagaimana cara melafalkannya? Pengucapannya sama saja dengan ejaannya yaitu "Nimpea/Nimphea". Sekedar informasi, teman saya di kampus sempat salah mengucapkan. Dia mengucapkannya menjadi "Nihem". Agak lucu memang.
Kata "Nymphea" berasal dari "Nymph" (Inggris) yang berarti "bidadari" lalu ditambahkan huruf "e" dan "a" untuk memudahkan pelafalannya.
Nymphea sendiri terbentuk pada tanggal 4 Januari 2005. Menurut beberapa pengamat musik, Nymphea merupakan band dengan vokalis wanita yang memiliki karakter sangat kuat dan enerjik karena dibalut dengan genre rock. Mereka mendapat pengaruh dari musisi-musisi berbasis rock sendiri yaitu, Green Day, AFI, Ramones, Bad Religion, System of A Down, Rancid, Social Distortion, Jewel, No Doubt, NOFX, The Used, Flogging Molly, dan yang lainnya. Lantas mereka pun menyebut diri mereka dengan "Alternative Moody Rock".
Nymphea telah mengalami 2x reformasi personilnya. Dari tahun 2005 sampai 2006 formasi yang terbentuk adalah Sari (vocal), Sogol (guitar), Arie (bass), Risky (drum). Namun di tahun 2007, Nymphea harus kehilangan 2 personilnya yaitu, Arie dan Risky, dikarenakan tuntukan pekerjaan dan orang tua. Mereka lalu digantikan oleh Sodick (bass) dan Guzt (drum). Kemudian akhir tahun 2008, Sogol juga harus meninggalkan Nymphea yang kemudian digantikan oleh Sony sebagai guitarist awal tahun 2009. Sogol meninggalkan Nymphea dikarenakan harus memfokuskan pikiran pada usaha keluarganya. Jadi formasi Nymphea sampai saat ini adalah:


-Sony (Guitar)-


Saya menyaksikan mereka live pertama kali ketika mereka main akustik untuk Premier Film Hannah Montana di Blitz Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara. Waktu itu tidak sengaja ketika saya membuka My Space mereka, saya lihat jadwal mereka akan main di MOI. Kalau tidak salah waktu itu Hari Minggu pagi dan mereka main sekitar pukul 09.15. Saya datang bersama someone ketika itu. Saya pikir bakalan ramai seperti acara-acara musik pada umumnya. Tapi perkiraan itu meleset jauh sekali. Memang ramai, tapi orang-orang yang ramai itu datang bukan untuk menyaksikan live akustiknya Nymphea, melainkan (mungkin, karena saya tidak terlalu memperhatikan mereka) melihat pernak-pernik film Hannah Montana dan ketika premier dimulai, mereka malah masuk ke bioskop. Jadi ketika mereka main, hanya saya dan someone saja yang ekstrim berdiri menyaksikan mereka. Sampai akhirnya ketika saya ngewall FB sang vocalis (Sari -red) dia langsung ngeh kalo saya datang bersama someone berdiri dekat tiang dan memakai kemeja putih.
Sampai akhirnya beberapa minggu yang lalu mereka kembali main di Jakarta. Tepatnya di Hard Rock EX Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Lagi-lagi ini karena wall to wall saya dengan Sari sang vocalis. Singkat cerita, kedatangan mereka ke Hard Rock Cafe EX tidak saya sia-siakan. Saya akhirnya berpartisipasi malam itu. Lalu saya membawa kamera (memang ini niat sejak awal). Mereka main pertama. Pas sekali ketika saya memasuki venue, mereka baru saja mulai memainkan lagu. Hmmm, langsung saya mengambil posisi mencari spot untuk angle terbaik. Hasilnya dapat dilihat di sini: Nymphea at Hard Rock Cafe.
Sayang sekali di acara itu saya tidak melihat mereka yang katanya "bergentayangan" di antara penonton. Jadi saya tidak bertemu mereka. Sampai akhirnya Sari yang meng-invite saya untuk mengunjungi basecamp mereka di daerah Tebet. Sempat tertunda sekitar 2x karena mereka belum punya waktu luang di basecamp tersebut. Jadwal latihan merekalah yang menjadi penyebabnya. Dan di suatu siang yang terik, sang drumer, Guzt mengirimkan SMS kepada saya (sebelumnya saya mendapatkan nomer handphonenya dari message di FB dengannya -suatu kerendahan hati yang luar biasa, salut). Dia mengatakan kalau Nymphea akan berangkat ke Museum Fatahillah sekaligus bertemu Superman Is Dead (SID) yang lagi shooting MTV Sound of Basic di Kawasan Wisata Kota Tua di Jakarta Utara. Jadi intinya saya dan mereka akan bertemu di sana.
Sesampainya di sana, saya dan salah satu teman saya pun bertemu mereka, tepat di sekitar pelataran Museum Fatahillah. Saat itu memang kami belum dapat akses masuk ke dalam museum karena SID yang masih take. Jadi terpaksa kami di pelataran dulu berkenalan, berbincang ringan dan tukar-menukar pin BB. Sampai akhirnya kami mendapatkan akses, dan berbincang-bincang kembali dengan SID di dalam salah satu ruang di museum yang di sulap menjadi "ruang make up artist".
Sekitar jam setengah 6 SID pun kembali ke hotel di tempat mereka menginap. Kami pun tak lama kemudian menyusul untuk bersiap-siap segera meninggalkan tempat. Sempat gerimis sedikit, lalu kami duduk-duduk sebentar di pelataran bagian dalam. Lagi-lagi berbincang santai dan kali ini saya pun tak melewatkan moment ini. Saya (dan teman saya) kemudian mengeluarkan kamera dan berfoto bersama mereka sampai malam menjelang di pelataran luar museum tempat pertama kami berbincang. Setelah itu kamipun berpisah.
Beberapa hari kemudian karena mereka masih agak lama untuk pulang ke Bali, setelah Car Free Day, saya menyambangi basecamp mereka di kawasan Tebet. Waktu itu Hari Minggu sekitar pukul 15.00 saya tiba di sana (lagi-lagi bersama kawan saya, berbincang, melihat video-video dan foto-foto mereka waktu manggung di beberapa kota di Pulau Jawa) dan jam 18.00 saya pun meninggalkan basecamp untuk kembali ke rumah. Luar biasa, di mata saya, untuk band berumur 5 tahun yang telah manggung di beberapa kota di Pulau Jawa mereka cukup rendah hati. Mau merespon semua pertanyaan atau komentar yang masuk, bertemu sekedar berbincang santai, sampai memberikan nomor handphonenya. Setidaknya ini menurut saya, terserah mau setuju atau tidak.
Oh iya rencananya Bulan April nanti mereka akan kembali manggung di sini. Belum pasti tanggalnya. Dan saya juga "didaulat" oleh sang drumer Guzt dan si vocalis cantik Sari untuk mengkoordinir Nymphriends Jakarta (Nymphriends Jakarta sama sekali belum terbentuk) jika sewaktu-waktu mereka manggung di sini. Dan dengan senang hati saya lantas menerimanya. Doakan saja Bulan April mereka kembali ke sini dan saya bisa bertemu mereka kembali.
NB:
-Untuk yang mau mencoba mengetahui info lebih lengkap tentang mereka, bisa mengunjungi My Space mereka.
-Untuk yang belum pernah sama sekali mendengar musik mereka dan ingin tahu musik mereka seperti apa, silahkan download album mereka di sini.
-DISCOGRAPHY:
1. Farewell (1st DEMO EP.) released by Devilini Records in 2005
2. Rock After School Compilation Vol. 2 released by Petslooser Records in 2006
3. Movie Soundtrack "3 Bersaudara" in 2007
4. Compilation Traxound2 released by Trax Magazine
5. Compilation Video Clip "Video Kami" relesed by Trendsetter Magz
6. 1st Album "malaikatmu" released by Petslooser/Proton/Virgo Ramayana Records
VIDEO CLIP:
SPECIALS THANKS:
-Sari & Guzt (You are awesome couple! tunggu saya di Bali ya?)
-Pobby & friend *maaf lupa namanya, yg jelas dia kribo* (Terima kasih sudah menjamu saya dengan secangkir teh buatan kalian sendiri saat saya bertandang ke base kalian di Tebet.)
-Sony (Ini orang yang paling lepas di antara personil lainnya, mungkin dia dahulu tak kesampaian menjadi pelawak, akhirnya menjadi gitaris band. Pantas saja dia mirip dengan Indra Birowo. *Just kiddin' :D)
-Sodick (Terima kasih saya sama dengan terima kasih ke teman-teman Nymphea lainnya. Cerita tentang kejadian bom Bali di basecamp waktu itu bisa membuat saya tertawa lepas.)
-Bimo (Kawan sekaligus sahabat saya di kampus. Terima kasih sudah mau saya cekoki musik mereka sampai akhirnya jatuh hati juga dengan band Bali ini dan mau berpartisipasi dari mulai Museum Fatahillah sampai Basecamp mereka di Tebet)
-Bobby, Eka, JRX "SID" (Kalian juga sangat rendah hati, terima kasih walaupun obrolan kita di "ruang make up artist" Museum Fatahillah hanya sebentar.)