Archive for 03/01/2010 - 04/01/2010

Nymphea, Band Bali Dengan Vokalis Bersuara "Malaikat"-nya.

Photobucket


Photobucket


Photobucket


Membicarakan Bali memang tiada habisnya. Mulai dari budayanya hingga berbagai genre musik yang tumbuh subur di pulau ini. Sebut saja Superman Is Dead dengan aliran yang sangat idealis yaitu Punk Rock, lalu ada Navicula yang mengusung Grunge sebagai warisan keturunan dari Curt Cobain/Nirvana, sampai salah satu band yang dengan wanita sebagai vokalisnya, Nymphea.

Saya mengenal Nymphea berawal entah dari salah satu radio atau TV tepatnya saya lupa. Yang jelas sudah cukup lama. Dahulu sekilas musiknya seperti punk. Faktor pertama saya langsung menyukai band ini adalah pertama karena pada waktu itu saya memang lagi intim-intimnya dengan genre punk. Faktor kedua karena saya pada dasarnya memang interest sekali dengan band-band rock dengan vocalis wanita. Ada sensasi tersendiri ketika kita mendengarkannya. Seperti untuk lokalnya Amazing in Bed, Air (band side project salah satu personil Pas Band dengan adiknya sendiri), Garasi, Evo, My Pet Sally, sampai Astrid yang disebut-sebut dengan "Bjork-nya Indonesia". Termasuk Nymphea. Sampai detik ini. Untuk internasionalnya tentu saja Evanescence. Tapi sesuai judul disini, tentu saja saya akan membahas tentang Nymphea.

Berbicara tentang Nymphea, lantas sedikit memperhatikan lafal dan ejaannya (Nymphead -Red) memang terdengar unik. Lalu kita akan bertanya bagaimana cara melafalkannya? Pengucapannya sama saja dengan ejaannya yaitu "Nimpea/Nimphea". Sekedar informasi, teman saya di kampus sempat salah mengucapkan. Dia mengucapkannya menjadi "Nihem". Agak lucu memang.

Kata "Nymphea" berasal dari "Nymph" (Inggris) yang berarti "bidadari" lalu ditambahkan huruf "e" dan "a" untuk memudahkan pelafalannya.

Nymphea sendiri terbentuk pada tanggal 4 Januari 2005. Menurut beberapa pengamat musik, Nymphea merupakan band dengan vokalis wanita yang memiliki karakter sangat kuat dan enerjik karena dibalut dengan genre rock. Mereka mendapat pengaruh dari musisi-musisi berbasis rock sendiri yaitu, Green Day, AFI, Ramones, Bad Religion, System of A Down, Rancid, Social Distortion, Jewel, No Doubt, NOFX, The Used, Flogging Molly, dan yang lainnya. Lantas mereka pun menyebut diri mereka dengan "Alternative Moody Rock".

Nymphea telah mengalami 2x reformasi personilnya. Dari tahun 2005 sampai 2006 formasi yang terbentuk adalah Sari (vocal), Sogol (guitar), Arie (bass), Risky (drum). Namun di tahun 2007, Nymphea harus kehilangan 2 personilnya yaitu, Arie dan Risky, dikarenakan tuntukan pekerjaan dan orang tua. Mereka lalu digantikan oleh Sodick (bass) dan Guzt (drum). Kemudian akhir tahun 2008, Sogol juga harus meninggalkan Nymphea yang kemudian digantikan oleh Sony sebagai guitarist awal tahun 2009. Sogol meninggalkan Nymphea dikarenakan harus memfokuskan pikiran pada usaha keluarganya. Jadi formasi Nymphea sampai saat ini adalah:

Photobucket

-Sari (Vocals)-





Photobucket
-Sony (Guitar)-





Photobucket

-Sodick (Bass)-





Photobucket

-Guzt (Drums)-


Saya menyaksikan mereka live pertama kali ketika mereka main akustik untuk Premier Film Hannah Montana di Blitz Mall of Indonesia (MOI), Kelapa Gading, Jakarta Utara. Waktu itu tidak sengaja ketika saya membuka My Space mereka, saya lihat jadwal mereka akan main di MOI. Kalau tidak salah waktu itu Hari Minggu pagi dan mereka main sekitar pukul 09.15. Saya datang bersama someone ketika itu. Saya pikir bakalan ramai seperti acara-acara musik pada umumnya. Tapi perkiraan itu meleset jauh sekali. Memang ramai, tapi orang-orang yang ramai itu datang bukan untuk menyaksikan live akustiknya Nymphea, melainkan (mungkin, karena saya tidak terlalu memperhatikan mereka) melihat pernak-pernik film Hannah Montana dan ketika premier dimulai, mereka malah masuk ke bioskop. Jadi ketika mereka main, hanya saya dan someone saja yang ekstrim berdiri menyaksikan mereka. Sampai akhirnya ketika saya ngewall FB sang vocalis (Sari -red) dia langsung ngeh kalo saya datang bersama someone berdiri dekat tiang dan memakai kemeja putih.

Sampai akhirnya beberapa minggu yang lalu mereka kembali main di Jakarta. Tepatnya di Hard Rock EX Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Lagi-lagi ini karena wall to wall saya dengan Sari sang vocalis. Singkat cerita, kedatangan mereka ke Hard Rock Cafe EX tidak saya sia-siakan. Saya akhirnya berpartisipasi malam itu. Lalu saya membawa kamera (memang ini niat sejak awal). Mereka main pertama. Pas sekali ketika saya memasuki venue, mereka baru saja mulai memainkan lagu. Hmmm, langsung saya mengambil posisi mencari spot untuk angle terbaik. Hasilnya dapat dilihat di sini: Nymphea at Hard Rock Cafe.

Sayang sekali di acara itu saya tidak melihat mereka yang katanya "bergentayangan" di antara penonton. Jadi saya tidak bertemu mereka. Sampai akhirnya Sari yang meng-invite saya untuk mengunjungi basecamp mereka di daerah Tebet. Sempat tertunda sekitar 2x karena mereka belum punya waktu luang di basecamp tersebut. Jadwal latihan merekalah yang menjadi penyebabnya. Dan di suatu siang yang terik, sang drumer, Guzt mengirimkan SMS kepada saya (sebelumnya saya mendapatkan nomer handphonenya dari message di FB dengannya -suatu kerendahan hati yang luar biasa, salut). Dia mengatakan kalau Nymphea akan berangkat ke Museum Fatahillah sekaligus bertemu Superman Is Dead (SID) yang lagi shooting MTV Sound of Basic di Kawasan Wisata Kota Tua di Jakarta Utara. Jadi intinya saya dan mereka akan bertemu di sana.

Sesampainya di sana, saya dan salah satu teman saya pun bertemu mereka, tepat di sekitar pelataran Museum Fatahillah. Saat itu memang kami belum dapat akses masuk ke dalam museum karena SID yang masih take. Jadi terpaksa kami di pelataran dulu berkenalan, berbincang ringan dan tukar-menukar pin BB. Sampai akhirnya kami mendapatkan akses, dan berbincang-bincang kembali dengan SID di dalam salah satu ruang di museum yang di sulap menjadi "ruang make up artist".

Sekitar jam setengah 6 SID pun kembali ke hotel di tempat mereka menginap. Kami pun tak lama kemudian menyusul untuk bersiap-siap segera meninggalkan tempat. Sempat gerimis sedikit, lalu kami duduk-duduk sebentar di pelataran bagian dalam. Lagi-lagi berbincang santai dan kali ini saya pun tak melewatkan moment ini. Saya (dan teman saya) kemudian mengeluarkan kamera dan berfoto bersama mereka sampai malam menjelang di pelataran luar museum tempat pertama kami berbincang. Setelah itu kamipun berpisah.

Beberapa hari kemudian karena mereka masih agak lama untuk pulang ke Bali, setelah Car Free Day, saya menyambangi basecamp mereka di kawasan Tebet. Waktu itu Hari Minggu sekitar pukul 15.00 saya tiba di sana (lagi-lagi bersama kawan saya, berbincang, melihat video-video dan foto-foto mereka waktu manggung di beberapa kota di Pulau Jawa) dan jam 18.00 saya pun meninggalkan basecamp untuk kembali ke rumah. Luar biasa, di mata saya, untuk band berumur 5 tahun yang telah manggung di beberapa kota di Pulau Jawa mereka cukup rendah hati. Mau merespon semua pertanyaan atau komentar yang masuk, bertemu sekedar berbincang santai, sampai memberikan nomor handphonenya. Setidaknya ini menurut saya, terserah mau setuju atau tidak.

Oh iya rencananya Bulan April nanti mereka akan kembali manggung di sini. Belum pasti tanggalnya. Dan saya juga "didaulat" oleh sang drumer Guzt dan si vocalis cantik Sari untuk mengkoordinir Nymphriends Jakarta (Nymphriends Jakarta sama sekali belum terbentuk) jika sewaktu-waktu mereka manggung di sini. Dan dengan senang hati saya lantas menerimanya. Doakan saja Bulan April mereka kembali ke sini dan saya bisa bertemu mereka kembali.

NB:
-Untuk yang mau mencoba mengetahui info lebih lengkap tentang mereka, bisa mengunjungi My Space mereka.

-Untuk yang belum pernah sama sekali mendengar musik mereka dan ingin tahu musik mereka seperti apa, silahkan download album mereka di sini.

-DISCOGRAPHY:
1. Farewell (1st DEMO EP.) released by Devilini Records in 2005
2. Rock After School Compilation Vol. 2 released by Petslooser Records in 2006
3. Movie Soundtrack "3 Bersaudara" in 2007
4. Compilation Traxound2 released by Trax Magazine
5. Compilation Video Clip "Video Kami" relesed by Trendsetter Magz
6. 1st Album "malaikatmu" released by Petslooser/Proton/Virgo Ramayana Records

VIDEO CLIP:


-Video Clip Ketika Belum Ada Reformasi Personil-






-Video Clip Santai Di Sebuah Distro-










SPECIALS THANKS:
-Sari & Guzt (You are awesome couple! tunggu saya di Bali ya?)
-Pobby & friend *maaf lupa namanya, yg jelas dia kribo* (Terima kasih sudah menjamu saya dengan secangkir teh buatan kalian sendiri saat saya bertandang ke base kalian di Tebet.)
-Sony (Ini orang yang paling lepas di antara personil lainnya, mungkin dia dahulu tak kesampaian menjadi pelawak, akhirnya menjadi gitaris band. Pantas saja dia mirip dengan Indra Birowo. *Just kiddin' :D)
-Sodick (Terima kasih saya sama dengan terima kasih ke teman-teman Nymphea lainnya. Cerita tentang kejadian bom Bali di basecamp waktu itu bisa membuat saya tertawa lepas.)
-Bimo (Kawan sekaligus sahabat saya di kampus. Terima kasih sudah mau saya cekoki musik mereka sampai akhirnya jatuh hati juga dengan band Bali ini dan mau berpartisipasi dari mulai Museum Fatahillah sampai Basecamp mereka di Tebet)
-Bobby, Eka, JRX "SID" (Kalian juga sangat rendah hati, terima kasih walaupun obrolan kita di "ruang make up artist" Museum Fatahillah hanya sebentar.)

Bali Dengan Segala Keindahan dan Eksotisme-nya.

Photobucket

Dari Dalam Kompleks Pura Besakih


Mendengar kata Bali tentunya kita semua akan membayangkan sebuah pulau di Wilayah Tengah Indonesia yang memiliki keindahan tak terkalahkan dibandingkan pulau-pulau lainnya di Indonesia. Sebuah pulau yang memiliki budaya yang masih sangat kental di kehidupan masyarakatnya. Sebuah pulau yang menjadi impian bagi semua orang untuk mengunjunginya atau bahkan menempatinya. Sebuah pulau yang lebih dikenal dengan Pulau Dewata karena di dalamnya terdapat dewa-dewa yang menjadi kepercayaan bagi penganut agama di sana yang sebagian besar menganut Agama Hindu. Tak heran, pulau ini disebut juga dengan, "Bali, The Island of Thousand Gods".

Kunjungan saya pertama kali ke sana sekitar akhir kelas 3 SMP (2002). Dan kunjungan kedua sekitar kelas 2 SMA (2005). Sewaktu kunjungan pertama saya ke sana belum terlalu menemukan apa istimewanya Bali. Bisa dibilang, mungkin saya belum sadar kalau Bali menyimpan sejuta keindahan dari segala sisi. Pemandangan, budaya, lalu lintasnya, keramahtamahan masyarakatnya, ke-asri-an-alamnya dan lain sebagainya yang tidak kita temukan di kota metropolitan atau kota-kota seperti Bandung atau Yogyakarta sekalipun. Saya baru sadar ketika saya berkunjung untuk kedua kalinya sekitar tahun 2005. Saya menjadi jatuh cinta terhadap pulau ini.

Photobucket


Hal pertama yang membuat saya jatuh cinta adalah ke-asri-an-lalulintasnya. Mungkin lalulintas yang sepi dan teratur tidak akan kita dapatkan di pusat kota seperti Kuta. Hal ini wajar, karena Kuta merupakan Point of Interest dari Pulau Bali. Semua wisatawan baik domestik maupun mancanegara menjadikan kota ini sebagai tempat mereka menginap dan segalanya. Tapi bila kita sedikit menjauh dari pusat kota, maka kenyamanan berkendara dan tertibnya lalu lintas di sana akan sangat terasa. Hal ini saya alami ketika saya melakukan perjalanan dari tempat menginap saya di Discovery Kartika Plaza Hotel di Kuta menuju Pura Besakih melewati Gunung Batur. Setelah agak menjauh dari Kuta, suasana jalan yang sepi dan asri akan dijumpai dengan pemandangan rumah penduduk pinggir-pinggir jalan atau persawahan yang membentang dengan gunung menjadi background-nya. Dalam perjalanan ke Pura Besakih, saya sempat berhenti sebentar di tepi Gunung Batur untuk melihat Danau Batur dari ketinggian. Ketika berada di tempat ini udara mulai terasa dingin. Wajar saja karena memang tempat saya berhenti ini berada di ketinggian mungkin lebih dari 500 m dari permukaan laut.

Photobucket

Danau Batur


Photobucket

Pura Besakih


Selanjutnya adalah pemandangannya. Hamparan persawahan yang hijau dengan background gunung menjadi sesuatu hal yang menyenangkan bagi saya dan mungkin semua orang. Benar-benar asri dan belum terkontaminasi.

Hal ketiga adalah suasana masyarakatnya. Lagi-lagi tidak bosan saya untuk menyebutkan kata "asri". Kehidupan dan lingkungan masyarakat yang sepi, tenang dan damai membuat saya nyaman berada di sana. Bahkan untuk siang sekalipun, cobalah menjauh dari pusat kota, makan akan terasa suasanan itu lagi, lagi dan lagi. Kegiatan mengukir, menganyam dan melukis menjadi pemandangan sehari-hari di sana. Sepertinya budaya tersebut turun temurun dari para leluhur mereka. Jangan heran jika melihat banyak kaum hawa naik motor di jalan-jalan. Karena belum lama teman saya pernah berkata kalau memang kaum hawa di sana, terutama yang ibu-ibu, lebih bekerja keras daripada kaum adamnya. Wow, saya agak tercengang ketika mendengarnya. "Memang iya ya?", saya bertanya. Dan teman saya tersebut mengatakan dengan tegas, "iya". Hmmm, baru tahu saya.

Suasana malam pun demikian. Dibalik ramai dan hingar-bingarnya club-club malam di Kuta, sisi kota lainnya di Bali masih bisa menyediakan "kedamaian" untuk kita. Jimbaran menjadi tempat saya menghindar dari hingar-bingarnya Kuta pada saat itu. Saya pun menyambangi Jimbaran sebagai tempat untuk menikmati suasana malam. Pantai Jimabaran lebih tepatnya. Di sini merupakan surga untuk mereka para pecinta makanan laut (seafood). Berbagai makanan laut ada di sini. Mulai dari ikan, cumi, sampai kerang ada di sini. Bangku-bangku dan meja-meja tertata tepat berada di atas pasir. Dari sini juga saya menikmati Sunset Pulau Bali sambil sesekali dalam sunset tersebut terdapat siluet pesawat terbang yang landing dan take-off dari Bandara Internasional Ngurah Rai Bali.

Photobucket

Sunset di Pantai Jimbaran


Photobucket

Menikmati Seafood di Pantai Jimbaran


Tidak akan pernah ada habisnya kalau mau membahas pulau yang satu ini. Keindahan dunia tersedia pulau ini. Saya bermimpi untuk menginjakkan kaki di sana lagi. Bahkan saya bercita-cita tinggal di sana. Mustahil memang, tapi saya berharap mimpi saya menginjakkan kembali kaki saya di Tanah Dewata menjadi kenyataan. Secepatnya saya ingin berada di sana lagi. Semoga. :)

NB: Foto-foto diambil oleh saya sendiri. Waktu itu masih menggunakan HP NOKIA 7620

I'm back!

Saya mencoba menjadi blogger kembali. Mudah-mudahan blog kali ini lebih serius dan memiliki kontribusi yang baik (halah!) untuk pembacanya. Berharap postingan-postingan nanti bakal memiliki tema yang lebih luas dari blog sebelumnya yang pernah saya buat. Jadi tidak hanya tentang kehidupan saya yang saya tulis di sini. Bisa saja tentang hal yang lainnya. Semoga semangat menulis dan semangat menari dari jari saya ini di atas keyboard laptop tak pernah henti. :)